Indonesia Investment Forum 2018: BUMN dan Swasta Bersama Membangun Indonesia

Sebuah kebanggaan Indonesia bisa menjadi  tuan rumah berlangsungnya Annual Meetings of the International Monetary Fund and World Bank Group di Bali. Ada berbagaj kegiatan menarik yang berlangsung, salah satunya: Indonesia Investment Forum 2018 (Forum Investasi Indonesia 2018 dalam rangkaiam acara Annual Meeting IMF dan World Bank.



Kegiatan Indonesia Investment Forum 2018 diselenggarakan Bank Indonesia, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan, serta didukung oleh Bank Mandiri dengan topik "A New Paradigm in Infrastructur Financing". Topik yang menarik bagi Indonesia sebagai negara berkembang, masih memerlukan pembangunan infrastruktur.







Kunci sukses dalam pembangunan adalah

pembiayaan yang tak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga didukung oleh pembiayaan dari sektor swasta. Melalui kegiatan Indonesia Investment Forum 2018, wujud komitmen pemerintah mendukung peranan swasta dalam pembangunan infrastruktur, mulai dari kebijakan dan inovasi instrumen keuangan pembiayaan infrastruktur.



Menteri BUMN, Rini Soemarno memaparkan berbagai peluang investasi di Indonesia. Pembangunan infrastruktur sudah dilakukan beberapa tahun terakhir. Banyak peluang investasi yang bisa dimanfaatkan oleh para investor.







Demi bersama-sama membangun Indonesia, ada 21 perusahan BUMN menjadi agen pembangunan pada 78 proyek yang akan berjalan Dengan biaya yang diperlukan untuk proyek tersebut sebesar 85,8 juta Dollar. Sehingga adanya peluang investasi sebesar 42,1 juta Dollar bagi sektor swasta.









Pada periode 2016 sampai Juni 2018 sudah diselesikam sebanyak 32 Proyek Strategis Nasional di Indonesia. Pembangunan yang membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat.  Mulai dari bandara, jalan tol, akses jalan baru, bendungan, dan PLBN (Pos Lintas Batas Negara).







Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjito menyampaikan apresiasi bagi investor yang sudah berinvestasi di Indonesia. Bagi investor yang belum berinvestrasi, belum terlambat karena masih banyak potensi bisnis yang ada.



Direktur Utama Bank Mandiri, pak Kartika Wirjoatmodjo memaparkan dampak positif pembangunan infrastuktur, terhadap keadaan ekonomi Indonesia. Alternatif pembiayaan infrastruktur melalui pasar modal, dapat dimanfaatkan perusahaan di bidang infrastruktur untuk mendapatkan sumber pendanaan yang efektif dengan biaya yang terukur.  Inisiatif yang akan membantu pendalaman pasar keuangan domestik melalui penambahan produk investasi berbasis proyek infrastruktur.









Bank Mandiri sebagai perbankan nasional telah menyalurkan pembiayaan langsung yang signifikan ke sektor infrastruktur hingga mencapai hampir 24% dari total portofolio kredit perseroan. Pada akhir Semester I-2018, nilainya mencapai Rp165,8 triliun dari total komitmen Rp255,3 triliun yang sudah diberikan ke proyek-proyek infrastruktur. Penyaluran itu naik 23% secara year on year.









Berlangsung penandatanganan kerjasama investasi dan pembiayaan pada Penandatanganan itu disaksikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Badan Usaha milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.







Indonesia Investment Forum 2018 diciptakan untuk menghubungkan para investor dan para pemangku proyek dalam menciptakan investasi yang dapat mendukung pertumbuhan Indonesia. Sehingga pembiayaan infrastruktur tidak hanya dibiayai oleh APBN, dan BUMN tetapi juga oleh swasta dengan berbagai skema termasuk menarik penanaman modal untuk pembiayaan infrastruktur.



Terdapat penandatangan kesepakatan kerjasama ini diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. Adapun 19 kerjasama investasi dan pembiayaan yang ditandatangan, nilai investasi langsung senilai USD 13,5 Milyar atau 200 Triliun pada 21 proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin dikoordinasikasikan investasi langsung oleh Bank Mandiri.



Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menyampaikan, kegiatan Indonesia Forum Investment sangat penting untuk menciptakan sinergi antara investor, pemangku kepentingan dan berbagai peluang investasi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.



Bank Mandiri membantu mengkoordinasikan forum investasi Indonesia ini, di mana nantinya ratusan investor akan mengeksplorasi potensi-potensi investasi di Indonesiae. Melalui penandatanganan tersebut Bank Mandiri mengkoordinasikan investasi langsung senilai Rp 200 triliun di 21 proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besaran investasi langsung yang mana 95% di antaranya berasal dari luar negeri.









Kegiatan Indonesia Investment Forum 2018 pada rangkaian acara Annual Meetings of the International Monetary Fund and World Bank Group di Bali memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia. Dengan nilai investasi yang mencapai Rp 200 Triliun yang dikoordinasikan oleh Bank Mandiri, jumlah investasi yang bermanfaat bagi pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Selain itu Bank Mandiri memberikan layanan perbankan pada Annual Meeting IMF World Bank Group seperti: mesin EDC, ATM, dan money changer selama Annual Meeting IMF dan World Bank Group berlangsung. (Sumber Foto-Foto: Jadi Mandiri )




0 Comments

Posting Komentar